Selain berpergian ke beberapa
tempat melalui jalur darat, Thailand juga menyuguhkan transportasi air bagi
penduduknya. Dengan menggunakan perahu boat.
Boat yang saya naiki menuju Wat Pho
hanya seharga 5 Baht per orang. Kami pergi ke Center Piehr, dimana merupakan
semacam ‘stasiun’ untuk boat-boat
ini. Disini, masyarakatnya sering menggunakan boat untuk pergi ke suatu tempat, bahkan pergi ke tempat kerja.
Tempat-tempat tersebut biasanya memang hanya bisa dicapai menggunakan jalur
air. Perahu yang digunakan pun bermacam-macam jenis dan ukurannya. Saat
menunggu datangnya perahu tujuan kami, saya melihat beberapa perahu motor cepat
yang dihasi banyak ornamen, bahkan ada berbentuk naga kecil juga. Saat saya
lihat penumpangnya hanya beberapa orang dan masih luas, saya berpikir harga
tiketnya pasti selangit karena berjenis private.
Boat yang akan kami tumpangi
ukurannya juga cukup besar (tanpa ornamen), dengan tempat duduk, dan bisa
berisi hingga 20 orang (bahkan lebih karena banyak yang berdiri). Jadi yang
kami naiki, benar-benar semacam ojek perahu, bukan untuk jalan-jalan keliling
sungai. Para pengemudi boat saling
berkomunikasi dengan si penjaga stasiun menggunakan walkie-talkie. Namun, saat
itu kami menunggu cukup lama (bersama serombongan orang) sampai perahu tujuan
kami datang. Entah jadwalnya yang memang acak, atau kami yang tidak menemukan
(atau tidak bisa membacanya).
Saat kakak perempuan saya membeli
tiket di loket, ia berhadapan dengan seorang wanita yang terlihat sibuk di
balik kaca loket.
Kakak saya :
“We want to buy ticket to go to Wat Pho”
Wanita :
“Peyon debot madam” (dengan suara berat dan ‘cempreng’, yang ternyata Anda tahulah wanita ini siapa)
Kakak saya :
Sorry?
Wanita :
“Peyon debot madam”
Kakak saya : “Ha? Ticket to go to Wat Pho…
Wanita :
“Peyon debot madam, peyon de bot madam” (suaranya makin berat dan kencang)
Tahukah
Anda maksudnya? Ternyata maksudnya : “Pay on the boat, madam”
Ya ampun. Saya, kakak saya, serta
mama saya tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan kakak saya. Sampai
saatnya masuk kapal, kami masih terkikik-kikik sambil bersuara berat menirukan
si wanita loket, “Peyon debot madam, peyon debot madam” :)
Interior boat yang saya naiki
(saat itu terhitung sepi, karena gantungan-gantungan nganggur, tidak ada orang yang berdiri)
Saat perjalanan dengan boat, banyak pemandangan indah yang bisa dinikmati
Powered by Blogger.