Akhirnya saya pergi ke luar negeri
juga! Setelah bertahun-tahun bermimpi bisa pergi ke luar negeri,
gunting-gunting gambar wisata dari majalah untuk di tempel di buku harian
dengan tulisan “My Number One Dreaming”, nongkrongin Pinterest dan ngepin ratusan
gambar dari kategori Travel, akhirnya saya keluar juga dari peradaban Indonesia
ini !
Bukan berarti, saya tidak suka
dengan Indonesia. Indonesia punya banyak keanekaragaman dan sejak kecil saya
dan keluarga sudah keliling-keliling semua daerah di pulau Jawa ini. Namun,
dalam hati terdalam ingin sekali rasanya melihat “dunia luar”, selain rasa
sirik yang melanda dikala melihat foto-foto teman di Facebook yang sudah ada
salju dan monumen-monumen asingnya.
Oh tapi jangan berimajinasi
berlebihan dulu. Saya bukan ke Eropa, atau Australia, atau negeri Barat lainnya
(memang Sun Gokong?).
Saya pergi ke negeri beras. Beras?
Yap. Siapa lagi yang tak pernah kenal Beras Thailand yang pulen dan wangi itu.
Bagi segelintir orang yang sudah sering ke luar negeri, reaksi saya mungkin
dirasa berlebihan. “Oh ya ampun ‘cuma’ ke Thailand toh”, “Ya elah, Thailand
doank, deket kali”, “Kirain kemana ckck”. Okay,
but seriously, try to imagine if you are in my condition: keluarga Anda
bukanlah keluarga super kaya yang bisa tiap bulan pergi ke Cina atau Singapura;
seluruh anggota keluarga : mama, papa, kakak perempuan saya semuanya sudah
pernah ke luar negeri, kecuali saya :(
Jadi, yang senasib sama saya pasti,
walaupun cuma seuprit, ada rasa excited
di lubuk hati terdalamnya.
Thailand dipilih keluarga saya
karena :
1. Papa dan
cici saya belum pernah kesana (saya sih tidak perlu ditanya)
2. Mama saya
pernah kesana, tapi belum puas.
3. Thailand
terkenal negeri yang murah meriah, surga belanja, plus banyak yang bisa dilihat
(cocok buat keluarga saya yang suka tiga-tiganya)
4. Mama saya
yang sudah pernah kesana dan tahu jalan, jadi ga perlu bayar tur dan tour
guide (hemat nan apik pula :))
Dag dig dug.
Mulai jalan satu langkah menuju
impian saya : traveling around the world
!
Sudah cukup lama saya tidak naik
pesawat. Terakhir, waktu saya SD kelas 2, jadi hampir 15 tahun (ketahuan deh
umur saya :p)
Agak parno makanya. Takut jatuh. Takut
mabok. Takut teroris.
Saya duduk dekat jendela. Maksudnya
ingin lihat pemandangan. Pemandangannya bagus-bagus deh, lebih tepatnya,
AWANnya bagus-bagus.
Sebelah saya orang Indonesia, dari
raut muka, saya pikir saya harus panggil dia tante. Sebelahnya tante, ada tante
bule juga. Pertama, si tante indo ajak ngomong saya. Nanya sama siapa ke
Thailand, mau kemana aja, dan dia jawab,‘oh iya itu bagus tuh’, ‘saya juga mau
kesana’ bla bla. Baik kok orangnya. Sampai kemudian dia nanya juga ke si tante
bule. Wuih, reaksinya berbeda dibanding ngomong sama saya. 2 kali lipat lebih
ramah. Padahal awalnya, si tante bule cuma ngangguk-ngangguk dan jawab singkat.
Tapi dia cerita terus sepanjang banjir kanal Timur di Jakarta.
Tante indo : Are you going to
Thailand too? (jelas-jelas pesawatnya langsung ke Thailand)
Tante bule : Yes
Tante indo : Ow, is it first time
for you or ?
Tante bule : This is my third time.
Tante indo : Wow, Thailand really
is very good ya. Did you go by yourself?
Tante bule : *angguk
Tante indo : I went with my family, my son, that is
my father, and that is my mother, my nephew (sambil nunjuk-nunjuk ke bangku
seberang)
Tante bule : Owh..
Tante indo : Did you go to Phuket.
Phuket is very nice! I heard it is really beautiful. And the pricelist in
Bangkok is very cheap !
Tante bule : Owh yes, yes.
Terus dan terus si tante indo
bicara, sementara tante bule ngangguk-ngangguk.
Bahkan topik si tante indo, makin
melebar. Dia tanya kerjaan si tante bule dan cerita panjang lebar (lagi) soal
pekerjaan dia.
And you
know? Di akhir pembicaraan, si tante indo mengajak tante bule
untuk foto bersama. “For my profile picture”, indo’s aunt said while smiling. Saya
lihat sepersekian detik, tante bule ‘cengok’, yang kemudian akhirnya dia jawab,“oh
yes, okay”. Kemudian, JEPRET! Gaya berfoto dengan pegang blackberry diatas.
Aduh, rasanya ingin sembunyi di kolong
kursi karena sama-sama satu tempat asal.
- Leave your comment • Category: flight stories
- Share on Twitter, Facebook, Delicious, Digg, Reddit
Powered by Blogger.