Banci Show : Mambo

by Unknown on Friday, 7 December 2012


Tujuan saya ke Bangkok yang paling utama sebenarnya ingin melihat pertunjukan banci show yang dibicarakan orang-orang. Ingin tahu, secantik apa banci disini, yang bahkan para lelaki yang biasanya ‘jijay’ sama banci pun ikutan merem melek. Tadinya saya berniat menonton Calypso Cabaret yang memang dari dulu paling terkenal di Bangkok, namun supir taksi yang merangkap penjual tiket tur-tur di hotel berbintang, menawari kami pertunjukan baru, bernama Mambo Cabaret. Sama seperti Calypso, Mambo Cabaret ini juga menampilkan banci-banci cantik melenggak-lenggok di atas panggung. Jadilah kami terhasut dengan penawaran sang supir yang ternyata memang lebih murah harga tiketnya hhehe. Sore-sore kami dijemput sopir taksi ramah yang ber-job ganda kemarin. Saat pertunjukan akan dimulai, kami memasuki ruangan teater kecil yang penontonnya juga tidak terlalu banyak. Namun, ada kejadian yang mengecewakan saya. Saat kami mencari nomor tempat duduk yang kami pilih sendiri saat pembelian tiket, tempat duduk kami sudah ditempati orang lain. Akhirnya kami memanggil petugas teater dan setelah diperiksa, nomor tempat duduk kami dan orang-orang tersebut sama ! Tidak mau terima, kakak perempuan saya marah-marah kepada petugas dan meminta pertanggungjawaban. Laki-laki dan perempuan yang duduk di tempat itu pun cuek, melihat kami berdiri di depan tempat duduk yang seharusnya juga milik kami. Sampai akhirnya kami diminta mengalah dan diberikan tempat duduk yang lain. Sungguh, saya benar-benar sangat kecewa dengan cara kerja mereka yang kurang profesional. Bisa-bisanya ada nomor tempat duduk yang sama, dan saat kami kebingungan dengan tempat duduk, tidak ada satu petugas pun yang datang untuk membantu atau sekadar menawarkan bantuan, sampai akhirnya kakak saya harus mencari dan memanggil mereka. Kami pun dibiarkan mengatung-ngatung berdiri di barisan tempat duduk tanpa dilayani sampai kemudian kakak saya akhirnya meminta tempat duduk yang lain kepada petugas tersebut dengan kesal.

Beberapa menit kemudian, acara dimulai. Show nya jujur menurut saya biasa saja. Yang membuatnya menarik hanya karena dimainkan para banci, tata panggung, serta kostum pemain yang berwarna-warni. Mereka menari di atas panggung dengan tema dan lagu-lagu yang berbeda-beda. Saya hanya menemukan 2 orang banci yang cantik luar biasa, yang mengingatkan saya pada personil girlband Korea. Usaha para banci tersebut patut dihargai. Terlihat mereka berusaha untuk tampil sebaik mungkin agar para penonton puas dan show mereka bisa lebih berkembang. Namun, ada satu hal yang membuat saya menjadi kesal dan malas menonton pertunjukan. Diantara para banci ada satu banci yang menjadi penari latar dan menari sangat ogah-ogahan. Mimik mukanya malas-malasan dan seperti terpaksa tampil di panggung. Huh, saya kesal sekali melihatnya. Parahnya, dia tampil di semua tema dan lagu. Penampilannya ‘menghancurkan’ semua penampilan para penari lain yang bagus dan sudah bersusah payah memeriahkan pertunjukan. Kalau memang tidak mau menari, lebih baik tidak usah tampil, daripada mengacaukan segalanya.

Setelah pertunjukan selesai, kami semua berhambur keluar dan sibuk memilih banci mana yang akan kami ajak foto bersama. Untuk berfoto bersama banci, kami membeli tiket seharga 50 Baht di loket sebelum pertunjukan mulai. 1 tiket berlaku untuk satu kali foto. Tentu saja, yang paling ramai dikunjungi adalah 2 orang banci super cantik yang saya bilang tadi (saya juga ikutan hhehe). Setelah berfoto, kami memberikan tiket itu kepada banci tersebut. Jadi disana semua banci bertujuan mengumpulkan tiket sebanyak-banyaknya dari pengunjung (yang mungkin bisa ditukarkan uang oleh mereka). Paling miris adalah banci yang kurang cantik dan para pemain pria nya (ada juga pemain yang masih pria ‘tulen’). Mereka memanggil-manggil kami dan berusaha membujuk untuk berfoto, karena jarang yang berfoto bersama mereka (artinya tiket yang mereka dapat juga sangat sedikit). Usai keramaian jepret-jepretan, kami dijemput kembali oleh si supir taksi sebelumnya. Kalau menurut mama saya, dia lebih menyukai Calypso, karena lebih ada ceritanya. Namun, katanya kalau dilihat dari bancinya jauh lebih ‘mendingan’ yang disini hhehe. :)


Mambo Cabaret

Mambo Cabaret

Mambo Cabaret (kanan: salah satu banci super cantik yang saya bilang!)



Siam Niramit : A Must-See Show

by Unknown on Thursday, 6 December 2012


Sebelum pergi ke Bangkok, saya diberitahu teman, bahwa saya wajib menonton pertunjukan bernama Siam Niramit. Dia bilang, saya belum ke Thailand kalau belum pergi kesana. Wow, segitu hebatnya kah? Saya jadi makin penasaran. Karena selama ini, saya hanya mengenal pertunjukan yang ada ‘banci-banci’ nya saja. Siam Niramit akhirnya masuk ke dalam trip list saya. Bagi backpacker atau traveler yang tidak suka berfoya-foya, mungkin harus berpikir panjang untuk memasukannya ke dalam budget trip, karena harganya yang menurut saya tidak murah. Kami memesan tiketnya via online seharga 1350 Baht.

Sore hari, kami sekeluarga naik MRT menuju MRT Thailand Cultural Center Station, tempat dimana mobil penjemput menunggu. Mobil jemputan termasuk dalam fasilitas yang diberikan bagi pengunjung yang akan menonton pertunjukan Siam Niramit. Fasilitas ini termasuk dalam harga tiket. Mobilnya jenis shuttle bus, yang cukup untuk menampung 8-10 orang. Perjalanan ke tempat tujuan agak lama karena kami sempat terjebak macet. Daerah tempat tujuan ternyata merupakan daerah ramai yang dipenuhi mobil, terutama saat itu saat jam pulang kantor.
Sesampainya disana, parkiran didominasi bus-bus besar rombongan tur yang diisi para turis dari berbagai daerah asal. Kami sampai lebih awal, sekitar jam 6 sore., dan kawasan masih terlihat sepi. Kami menunggu beberapa jam sebelum acara. Namun, tenang saja. Menunggu sama sekali bukan hal yang membosankan. Saat sampai, kami disambut dengan seorang wanita cantik berpakaian budaya Thailand dan mengajak berfoto bersama. Foto tersebut kemudian bisa kita beli setelah beberapa menit dicetak. Lalu kita bisa juga berfoto bersama dengan wanita cantik yang berpakaian lebih cantik dari yang menyambut kami dengan kedua temannya yang berpakaian warna-warni dan menggunakan topeng. Untuk berfoto bersama mereka dengan menggunakan kamera milik pribadi, kita cukup menyumbang secara sukarela. 

Berfoto saat menunggu pertunjukan mulai


Setelah asik bernarsis-narsis ria dengan para wanita cantik, kami berkeliling ke dalam taman kecil yang ada disana. Tamannya cukup indah dan menenangkan pikiran. Semua pohon dan tanamannya diberikan keterangan, cukup membantu bagi saya dan keluarga yang rata-rata ‘buta’ soal tanaman. Di dalam taman, juga disuguhkan rumah-rumah di Thailand jaman dulu, dan didalamnya ada orangnya! Hhaha, mereka bukan menetap disitu, tapi memang mengajak pengunjung untuk masuk dan beraktifitas seperti membatik, menenun, atau sekadar berfoto ria. Setelah asik berjalan-jalan, tiba-tiba serombongan penari masuk te tengah-tengah kawasan dan menari dengan manisnya. Ditambah ada juga Hanuman (manusia yang berwujud kera) yang bergerak-gerak mengikuti para penari. Kalau masih kurang lengkap, ada juga gajah-gajah ramah yang menunggu untuk diberi makan atau dinaiki untuk mengelilingi kawasan tersebut.

Gajah-gajah ramah yang menunggu diberi makan


Pukul 8 malam, show akan dimulai. Kami semua digiring masuk ke dalam ruangan seperti tempat pertunjukan teater. Dan mulailah acara tersebut. Pertunjukan ini dimainkan oleh ratusan orang dengan peralatan dan latar panggung yang menakjubkan! Sungguh saya speechless. Mulut tidak bisa berhenti menganga dan berkata wow, wow dan WOW. Amazing! Tiket seharga 1350 Baht benar-benar saya lupakan. Saya tidak berhenti dikejutkan oleh rasa takjub saat menontonnya. Cerita pertunjukan berkisah seputar tentang budaya awal Thailand dan ajaran-ajaran yang dianut masyarakatnya. Sayangnya, selama pertunjukan berlangsung, penonton dilarang mengambil gambar (kamera wajib dititipkan di tempat penitipan yang tersedia). Saya setuju dengan hal ini dan berniat tidak menceritakannya secara detil, karena itu mungkin dapat mengurangi rasa takjub Anda saat menontonnya. Saya sendiri benar-benar menikmatinya karena dari awal, tidak mencari tahu detail show nya. Pokoknya benar-benar GA NYESEL ! :)

#Catatan : Selesai pertunjukan, segeralah cepat-cepat keluar dan menuju parkiran. Karena mobil jemputannya bersifat ‘siapa cepat dia dapat’. Kita bisa naik mobil jemputan yang berbeda dari awal berangkat dan dalam beberapa menit saja, mobil langsung penuh dengan orang-orang. Kalau semua sudah penuh atau ketinggalan, bisa tidak dapat dan terpaksa naik transportasi umum sendiri.
Shuttle bus akan menurunkan penumpang di MRT Thailand Cultural Centre Station.


Powered by Blogger.